Pejuang PTN, Jangan Pernah Menyerah !

Masih segar dalam ingatanku, setahun yang lalu ketika aku duduk di bangku kelas 3 SMK, tahun-tahun terakhir di sekolah menengah. Semua siswa saat itu sedang berada pada titik tersibuknya dalam 3 tahun terakhir, berbagai macam ujian datang; Ujian Nasional, Ujian Sekolah, Ujian Praktek, Ujian Kejuruan, sampai SNMPTN.
Masih segar dalam ingatanku setahun yang lalu ketika seleksi masuk perguruan tinggi semakin dekat, berbagai tulisan penyemangat aku tempel di kamar, buku, dan tempat lainnya, betapa gemarnya aku menceritakan mimpi untuk masuk UGM kepada teman-teman sekelasku, orangtua, adik, kakak, saudara, dll.
Masih segar dalam ingatanku betapa seringnya aku membayangkan akan merantu ke tanah Jogja.
Masih segar dalam ingatanku betapa bingungnya aku ketika berlatih soal-soal SNMPTN yang hanya 10% aku mengerti meski ada penjelasannya dalam buku latihan. Dan bertambah bingung campur deg-degan ketika hari seleksi itu datang.
Masih segar dalam ingatanku hanya minoritas yang mendukung impianku ini.
Dan masih segar dalam ingatanku ketika aku tidak lolos SNMPTN dan kegagalan lainnya untuk masuk PTN yang datang menyusul dan bertubi-tubi, benar kata Bang Fuadi dalam novel Rantau 1 Muara awal kegagalan mungkin rasanya biasanya aja namun ketika datang terus menurus dan bertubi-tubi rasanya menusuk hati yang paling dalam dan mebuat hilang rasa percaya diri. Aku merasa seperti orang bodoh, mungkin orang-orang juga sudah mengira, beberapa berkata kepadaku 'makanya milihnya jangan yang tinggi realistis aja lah'. Aku hanya bisa tersenyum getir. Bapa pernah bilang 'boleh kecewa, tapi inget jangan pernah berprasangka buruk sama Allah'. Tapi, perjuangan belum berakhir kan ? masih ada tahun depan pikirku setahun yang lalu, kalau aku menyerah lalu apalah arti selama ini aku membaca novel-novel motivasi yang menyemangati jangan pernah menyerah dalam mengejar impianmu, apalah arti aku meRT tweet motivasi, jika aku menyerah berarti itu semua hanya omong kosong, semangat hanya ketika membaca, mengangguk membenarkan ketika membaca motivasi dan kemudian hilang, bukankah kata-kata itu dibuat untuk membuat kita terus merasa termotivasi bukan hanya mengiyakan belaka ?

Kadang terasa getir ketika melihat teman-teman seangkatanku sudah berada di kampus impian mereka. ahh~~ ingin, perasaanku dalam hati, setahun menunda tidak ada salahnya. Orang-orang dengan baik hatinya menasihatiku " udah, ntar mah pilihnya yang realistis aja gak usah tinggi-tinggi yang penting dapet negeri kan udah belajar dari pengalaman kemaren", realistis menurut pengertian mereka adalah pilih PTN jangan yang standarnya tinggi dan pilih jurusan yang peminatnya dikit, tapi realistis menurut pengertianku adalah jika ingin masuk UGM maka aku harus belajar lebih ekstra dari pada sebelumnya, berjuang lebih keras dari orang lain, seperti kata Bang Fuadi dalam novel Negeri 5 Menara "going the extra miles tidak menyerah dengan rata-rata. kalau orang belajar 1 jam, dia akan  belajar 5 jam, kalau orang berlari 2 kilo, dia akan berlari 3 kilo. kalau orang menyerah di detik ke 10, dia tidak akan menyerah sampai detik 20".  sekali lagi aku hanya bisa tersenyum getir hanya mengiyakan perkataan mereka malas menanggapi, 'apa mereka tidak pernah punya mimpi' pikirku dalam hati, aku hanya bisa berakata dalam hati 'lihat saja nanti, omongan kalian yang benar atau tekadku yang akan membuktikan perkataan kalian salah'.

harus ada yang dikorbankan untuk mendapatkan sesuatu itu kata pepatah twitter. Aku coba menunda kesenangan sebentar dan mencoba fokus ke ujian, aku mengikuti bimbel intesif 2 bulan di nurul fikri, mencoba berkomitmen untuk tidak menonton K-Drama selama setahun karena hanya akan memecahkan konsentrasiku. Hari-hari yang dilalui dengan soal-soal SBMPTN, malam-malam yang dilewati dengan pembahsan-pembahasan soal, seperti tidak ingin menyia-nyiakan sedetikpun untuk bermalas-malasan, dan doa-doa yang selalu dipanjatkan. 

hari pengumuman SBMPTN pun datang, mentalku kini lebih kuat daripada tahun lalu untuk menerima apapun hasilnya, dan hasilnya "Selamat Anda Diterima di Jalur SBMPTN" alhamdulillah aku keterima di jalur SBMPTN, jadi beginikah rasanya lolos seleksi PTN, 'senang'. Namun, sifat Manusia pada umumnya tidak pernah merasa puas, ya ada perasaan tidak puas walaupun aku sudah diterima di salah satu PTN, namun bukan PTN yang aku impikan aku lolos jalur SBMPTN di UIN Bandung jursan Komunikasi Jurnalistik. Maafkan hambamu ini yaa rabb jika perasaan ini dibilang tidak bersyukur, aku senang bisa lolos SBMPTN sungguh yaa rabb hamba senang namun di dalam lubuk hati hamba yang paling dalam hamba ingin sekali bisa belajar bahasa jepang di UGM. Namun, perjuangan belum berakhir, bukan ? aku masih menunggu pengumuman dari 3 PTN lainnya yang aku ikuti jalur Mandirinya: UI, Undip, dan UGM. UI dan Undip aku tidak lolos, agak sedikit ngedown disini, kegagalan lainnya, pikirku. Harapan terakhirku dengan PTN Impianku, ketika membuka website pengumuman UGM aku mencoba setenang mungkin, menerima apapun yang diputuskan oleh Allah, aku sudah berusaha dan berdoa maka hasilnya aku pasrahkan kepada yang punya keputusan. Air mata ini tidak bisa ku tahan, tanganku gemetar, sujud syukur aku panjatkan kepada Allah SWT, Selamat saudara lolos jalur Ujian Tulis Universitas Gadjah Mada Jurusan Bahasa Jepang SV, tak ada kata yang dapat hamba ucapkan selain rasa syukur ini kepadamu yaa rabb. "janjimu memang tidak meleset, apa yang diperjuangakan dengan sepenuh hati dan raga, lambat laun akan sampai". -R1M-. Ada 3 cara Allah mengabulkan doa hambanya : 1. dengan langsung dikabulkan 2. Ditunda 3. Diberikan yang lebih baik. Rabbi, terimakasih engkau telah mengabulkan doa hamba dengan cara menundanya setahun, sungguh rencana yang sangat indah, kini aku lebih mengerti arti perjuangan dan pantang menyerah, terimkasih telah mengizinkan hamba untuk membuktikan bahwa bukan seberapa pintar kalian untuk bisa masuk UGM namun seberapa keras usaha dan doa kalian untuk bisa masuk UGM, rabb terima kasih telah mengizinkan hamba untuk membuktikan kepada mereka langkah realistis yang aku ambil. Memenangkan sesuatu setelah diremehkan rasanya menyenangkan. :D

Jadi, buat kalian para pejuang PTN jangan pernah menyerah, perjuangkan apa yang kalian impikan dan cita-citakan, karena mimpi bukan hanya sekedar sebuah perkataan yang diobral di Sosial Media, tapi mimpi adalah sebuah aksi nyata untuk menggapainya. Jangan pernah menyerah, terus berusaha, dan berdoa ! Semangat ! :D

-Faridatul Islamiyah, Bahasa Jepang SV UGM '13-

Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible

0 komentar:

Posting Komentar