Just Go My Way !

  • Beranda
Home Archive for 2014
Belajar bahasa asing memang asyik. Sudah 3 semester saya mempelajari bahasanya para samurai ini. Sulitnya minta ampun, bagaimanalah kata kerja punya banyak bentuk, bentuk "te (て)". bentuk kebisaan "kanou (可能)", bentuk pasif "Ukemi (受身)", bentuk hormat "Sonkei (尊敬)" , dan bentuk-bentuk lainnya. Biasanya bicara dengam pola S-P-O-K ketika belajara bahasa ini harus sudah terbiasa dengan pola S-K-O-P. Sulitnya membaca dan menulis kanji; cara baca cina, cara baca jepang, kanji yang berdiri tunggal berbeda cara bacanya dengan kanji yang mempunyai teman disampingnya.Tapi..tapi...tapi... di situlah asiknya belajar bahasa jepang, entah lah, hal-hal diatas menyenangkan saja buat saya, meskipun saya sering bingung dengan banyaknya kata yang memilki bunyi dan huruf hiragana yang sama tapi berbeda arti, ketika saya bertanya apa bedanya, ada yang bilang tergantung konteks kalimat atau jawaban yang paling sering saya dengar beda kanji. Belum lagi partikel-partikel yang sering banget bikin bingung. Bahasa Jepang sendiri termasuk kategori bahasa yang sulit dipelajari, bukan hanya menurut saya saja, menurut banyak orang juga begitu. Mungkin inilah salah satu penyebab "salah paham" yang terjadi dan terkadang lucu. Contohnya? lihat kedua kasus dibawah ini.
  •  Dalam buku Nihongo notes karya Osamu Mizutani dan Nobuko Mizutani yang saya pinjam di perpus Prodi Bahasa Jepang. Tuan Lerner merupakan salah satu karyawan asing di salah satu perusahaan di Jepang. Pada suatu hari temannya tuan Lerner yaitu tuan Tanaka memperkenalkan adiknya yaitu nyonya Michiko yang merupakan ibu rumah tangga. Di sela-sela percakapan mereka tuan Lerner berkata kepada nyonya Michiko "日本の囚人はあまり手伝いませんからね。(nihon no shuujin wa amari tetsudaimasen kara ne)" yang artinya 'karena tahanan orang jepang tidak begitu banyak membantu ya', nyonya Michiko dan tuan Tanaka terlihat bingung dengan apa yang dikatakan oleh tuan Lerner, setelah beberapa saat kemudian tuan Tanaka baru sadar bahwa tuan Lerner salah mengucapkan antara "shuujin dan shujin". Shuujin yang dikatakan oleh tuan Lerner itu artinya 'tahanan' sedangkan  maksudnya tuan lerner adalah 'suami'.
    Shuujin (囚人):Tahanan
    Shujin(主人):Suami
    Lihat kan? bagaimana perbedaan satu huruf  'u' memiliki arti yang sangaaaaat jauuuhh berbeda, kalau pengucapan kita salah sedikit saja orang jepang pasti bingung dengan apa yang kita bicarakan.
  • Contoh kasus kedua yaitu berasal dari pengalaman pribadi teman saya yaitu Defi. Jadi begini ceritanya, awalnya teman saya memperlihatkan foto keluarganya kepada teman orang jepang yang bernama Yurie. Maksud hati ingin memperkenalkan anggota keluarganya dengan mengatakan "私は二人弟さんがいます(Watashi wa futari otoutosan ga imasu)” yang artinya saya mempunyai dua adik laki-laki tapi Defi malah mengatakan  "私は二人お父さんがいます (watashi wa futari otousan ga imasu)” yang artinya saya punya dua ayah. Yurie yang merupakan orang jepang aslipun bingung dan bertanya lagi kepada Defi "kok bisa?", Defi yang masih belum menyadari kesalahan dalam kalimatnya dengan penuh percaya diri dia berkata "it's miracle" , dengan gerakan tangan seperti spongebob mengatakan "imajinasi". Sempat bingung beberapa saat dengan kalimat defi, yurie akhirnya menemukan maksud yang ingin disampaikan defi pun tertawa terbahak-terbahak, pihak yang bingung pun berubah menjadi defi, apanya yang lucu dengan mengatakan kalimat itu, pikirnya.
    Bukan hanya yurie yang tertawa terbahak-bahak, saya dan teman yang lain pun tertawa terbahak-bahak ketika diceritakan. :))
Yaah, begitulah namanya juga belajar bahasa asing, hal-hal seperti kedua contoh diatas pasti sering ditemukan. Salah itu hal yang sangat wajar. Seperti apa yang dikatakan oleh seseorang di lang-8.com "The hardest part for me about learning a foreign language is the fear of messing up, but mistakes help you learn" . Semangat! :D
Bunga Yacaranda sudah kembali mekar, membuat ungu jalan depan kampus, pohon itu memang bukan bunga sakura, bukan putih atau merah muda warnanya, yang jatuh itu memang bukan daun momiji, tidak bekerangka jari. ya, pohon itu bernama yacaranda, bunganya berwarna ungu yang mudah gugur, tersebar di sepanjang sekolah vokasi-rumah sakit hewan - DTS - DTE & DTM. Yacaranda mengingatkanku bahwa sudah hampir setahun aku berada di sini,setahun yang lalu ketika aku menulusuri jalan yang dipenuhi dengan bunga yacaranda yang gugur, di kotanya pelajar, kota dengan gudeg sebagai makanan khasnya, kota budaya, kota dimana tradisional dan modern berbaur menajadi satu, Daerah Istimewa Yogyakarta.Setahun memang masih singkat, ibarat bayi aku baru belajar berjalan, masih banyak hal yang perlu aku pelajari, masih banyak hal yang perlu aku gali,masih banyak hal yang belum aku ketahui, aku masih lugu di kota yang memiliki peringkat 4 untuk kota yg paling nyaman ditinggali menurut Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia (IAP). Meskipun begitu, aku mempunyai banyak cerita selama aku berada di sini, mulai dari culture shock,masa-masa kangen keluarga di Tangerang, pengalaman-pengalaman baru yang seru,sampai patah hati (hahaha).


Berada di negara multikultural menjadi tantangan sendiri bagi perantau. Meskipun masih berada di pulau yang sama, culture shock tetap saja terjadi kepada saya dan teman-teman lain yang berasal dari luar yogya.
a. Arah mata angin
Jadi, di jogja itu kalau ingin bertanya tempat, jalan, atau arah, tidak memakai kanan atau kiri, teteapi memakai utara, selatan, barat, timur. Awlnya saya sempat bingung dengan penunjuk arah ini,ceritanya waktu saya masih menjadi maba ada kumpul kelompok PPSMB (ospeknya UGM) diberitahukan bahwa kumpul di barat GSP,karena gak tau barat itu  di sebelah mana jadilah saya kebingungan menemukan teman kelompok saya. Tapi, seiring berjalannya waktu, mulai 'hampir' terbiasa. Jadi, patokannya utara itu arah Merapi, selatan itu arah Parangtritis.:D

b. Gula gak diaduk
Sepele sih tapi gak ada salahnya diceritain. Gak semua emang, tapi sebagian besar tempat makan di jogja kalo beli minum gulanya pasti gak di aduk.Kata temen saya biar pembeli bisa menyesuaikan sesuai selera.

c. Gak ada angkot
Jangan harap kalian bisa menemukan angkot warna-warni yang demen menaikan dan menurunkan penumpang sembarangan, atau ngetem keterlaluan lamanya.Disini memang ada angkot tapi modelnya bukan seperti angkot-angkot biasanya tapi seperti minibus, saya kurang mengerti jalur2nya kalo naik minibus ini karena belum pernah naik :p.Beberapa pilihan transportasi umum lainnya adalah transjogja, dengan harga Rp. 3500 kalian sudah bisa berpergian sampai prambanan, atau kalau ingin lebih cepat bisa memilih ojeg atau taksi.Kalau saya lebih sering berpergian dengan sepeda suzuki punya saya selain lebih nyaman karena kendaraan pribadi bisa sekalian mendukug program go green (tsaahh cielah) dan alasan lainnya adalah saya gak bisa naik motor :3.

d. Bahasa Jawa
Begini ceritanya waktu awal nge-kost, ibu kos gak tau kalau saya gak bisa bahasa jawa, jadilah ibunya ngomong panjang lebar menggunakan bahasa jawa, dan diakhir pembicaraan saya cuman bisa menanggapi "apa bu?"  . Tapi, tenang teman-teman kalau kalian memiliki pengalamaan atau perasaan yang sama dengan saya gak usah khawatir, saya yakin kalian pasti akan terbiasa dan bisa sedikit demi sedikit bahasa jawa karena setiap harinya kalian akan bertemu dengan si bahasa jawa. Mengutip perkataan teman saya di sesi TOT Co-Fasilitator bahwa salah satu cara agar bisa survive di jogja adalah belajarlah bahasa jawa.saya sudah seperti mengambil double degree di sini yaitu bahasa jepang dan bahasa jawa. :D

e. Murah
Kalau masalah harga gak usah ditanya lagi, memang jogja adalah surganya kuliner dengan harga yang sangat murah. Saya pernah beli nasi padang pake ayam bakar plus es teh dengan harga 9.000 rupiah saja, lokasi RM Padangnya itu ada di sendowo dekat Vokasi UGM dan RSH Soeparwi. Pernah juga nemu paket Mie Ayam/Bakso plus es teh harganya Rp.6.000 saja di daerang Jl.Kaliurang atas, dan juga pernah beli nasi+sayur+telur dengan harga 3.500 rupiah. murah kan?

f. Orang-orang hebat
saya bersyukur bisa dipertemukan dengan orang-orang yang luar biasa sekali di sini. Saya bersyukur dipertemukan dengan teman-teman yang hebat. Mereka membuat hidup di jogja menjadi semakin hidup, tanpa adanya mereka mungkin aku hanyalah perantau yang kesepian. Teman-teman kuliah, teman-teman Jumpalitan, teman-teman Rampoe, teman-teman Palapa, dan teman-teman lainnya. Terimakasih Kalian luar biasa.




Jogja adalah kota pelajar, mungkin julukan inilah yang membuat jogja menjadi tujuan utama perantau menuntut ilmu dan nyaman berada di sini. Terbuat dari rasa rindu dan cinta, Jogja. :)

Apa itu Shoushi Koureika? Saya pernah menulis makalah tentang ini untuk tugas Kejepangan. Dibawah ini adalah sedikit gambaran tentang shoushi koureika, monggo disimak, semoga bermanfat. :)
Shoushi koureika/koureika shakai/koureisha adalah fenomena dimana jumlah manula di jepang lebih banyak daripada jumlah pemuda. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah  Arufo yaitu around fourty, istilah ini dipakai untuk wanita di Jepang yang berumur 39 akhir sampai 40 keatas yang lebih mementingkan karirnya dibandingkan hidup berkeluarga. Banyak wanita di Jepang sudah berkepala empat yang belum menikah dan tidak ingin menikah karena mereka lebih mencintai kehidupan karir pekerjaanya yang lebih bebas dibandingkan harus berkeluarga yang lebih terikat bahkan beberapa diantara wanita jepang yang termasuk kelompok arufo sudah menikah dan memilih untuk bercerai dan fokus terhadap karirnya. Banyaknya jumlah perempuan di Jepang yang tidak ingin menikah ini mencapai 1,34%.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa angka harapan hidup di Jepang adalah yang tertinggi dunia, usia rata-rata untuk perempuan Jepang adalah 86 tahun, sedangkan pria Jepang 79 tahun , beberapa faktor yang membuat angka harapan hidup di Jepang tinggi yaitu pola hidup yang sehat seperti kebiasaan minum teh hijau. Teh hijau dikenal memiliki aktivitas antioksidan cukup tinggi. Senyawa EGCG dan antioksidan catechin dapat mempercepat metabolisme tubuh. Kebiasaan orang Jepang makan dengan porsi kecil juga merupakan salah satu faktor yang dapat membuat panjang umur. Makan dengan porsi kecil dapat membuat seseorang makan sesuai takaran  dengan porsi yang dibutuhkan. Makanan Jepang yang didominasi oleh bahan-bahan dari laut seperti sushi, sashimi, takoyaki yang kaya akan vitamin membuat pola makan menjadi lebih sehat.
Komposi penduduk di Jepang perlahan-lahan membentuk piramida terbalik, artinya komposisi lansia lebih besar dibandingkan usia produktif. Pemerintah Jepang perlu mengeluarkan lebih banyak anggaran jaminan sosial kepada para lansia, hal ini membuat pajak penghasilan usia produktif tinggi untuk mensubsidi kehidupan para lansia. Namun, umur bukanlah menjadi alasan bagi para lansia untuk berkerja, banyak lansia yang meski usia mereka sudah 65 tahun lebih, rambut mereka sudah putih karena uban, dan kulit mereka sudah berkeriput, tapi tetap bisa produktif. Para lansia ini banyak berkerja sebagai volunterr atau relawan seperti partner berlaih percakapan bahasa jepang bagi para calon tenaga perawat dan care giver Indonesia, pemandu wisata, atau menjadi petugas kebersihan, bagi mereka bekerja adalah spirit sampai mati. Jadi, tidak heran jika melihat orang tua di Jepang yang masih semangat melakukan banyak kegiatan meski usia sudah tidak lagi muda. Untuk menghormati para lansia ini pemerintah Jepang membuat keirou no hi yaitu hari penghormatan lansia yang diadakan setiap minggu ke-3 bulan Sepetember, bertujuan untuk memerhantikan kesejahteraan lansia di Jepang

Jumlah lansia yang tinggi membuat pemerintah Jepang memerlukan banyak tenaga perawat dan meningkatkan teknologi medis. Pemerintah Jepang telah menjajikan akan menerima 1.500 tenaga kerja asal Indonesia yang terdiri dari perawat, care workers, dan karyawan hotel. Pada 22 Februari 2013 gabungan berbagai kementrian di Jepang, para ahli da kalangan medis di Jepang bersama-sama membuat Health Care Policy.
Saya suka dengan dunia fantasi Tere Liye di novel ini. Saya begadang untuk menyelesaikn membaca novel ini karena selain saya suka ceritnya, novel ini hanya boleh saya pinjam 1 hari karena harus dikembalikn kepada yang punyanya. :p

  • terkadang cara membalas terbaik justru dengan tidak membalas.
  • yang menghin belum tentu lebih mulia dibandingkan yang dihina. Bahkan kebanyakan orang justru menghina diri mereka sendiri dengan menghina orang lain.
  • penjajah itu tidak tahu kekuatan bersabar. Kekuatan ini bahkan lebih besar dibandingkan peledak berhulu nuklir. Alam semesta selalu bersama orang-orang yang sabar.
  • yang pertama si pecundang, yang bahkan gemetar sebelum bertanding. Yang kedua adalah perenang sejati, yang tetap loncat kedalam kolam meski seekor buaya berkeliaran.
  • itulah hakikat sejati kebahigaan hidup, Dam. Kebahagiaa itu berasal dari hati kau sendiri, bagaimana kau membersihkan dan melapangkan hati, bertahun-tahun berlatih, bertahun-tahun belajar membuat hati lebih lapang, lebih dalam, dan lebih bersih. Kita tidak akan pernah merasakan kebahagiaan sejati dari kebahagiaan yang datang dari luar hati kita. Hadiah mendadak, kabar baik, keberuntungan, harta benda yg datang, pangkat, jabatan, semua itu tidak hakiki, itu datang dari luar. Sebaliknya rasa sedih, kehilangan, kabar buruk, nasib buruk, itu semua juga datang dari luar. Saat semua itu datang dan hati kau dangkal, hati kau seketika keruh berkepanjangan.
  • siapa yang terus berjuang mengubah nasib, maka alam semesta akan mengirimkan bantuan, terlihat ataupun tidak terlihat.
  • kisah ketika kau tetap mendayung sampan sendirian di tengah sungai yang dipenuhi beban kesedihan, tangis dan darah tercecer dimana-mana, ketika kau terus mendayung bukan karena tidak bisa kembali, tapi meyakini itu akan membawa janji masa depan yang lebih baik untuk generasi berikutnya. apapun harganya.
  • lagi pula, kau pikir hukuman yang baik adalah hukuman yang adil? keliru! hukuman yang adil adalah hukuman yang membuat jera.
  • hidup harus terus berlanjut tidak peduli seberapa menyakitkan atau seberap membahagiakan, biarkan waktu yang menjadi obat. Kau akan menemukan petualangan yang hebat berikutny di luar sana.
Sabtu, 24 Mei 2014, akhirnya saya bisa bertemu dengan penulis favourit saya  Bang Tere Liye di acara Bedah buku "Berjuta Rasanya" & "Sepotong Hati Yang Baru" yang diadakan oleh Kopma UGM di Perpustakaan Pusat UGM. Dalam acara ini bang Tere, tidak membahas isi ke2 buku itu karena kita bisa membacanya sendiri melainkan beliau membahas bagaimana ke2 buku itu bisa ada. Ini ada beberapa rangkuman yang saya tulis dari acara tsb.

Bolehkah Kita Jatuh Cinta ??
Tentu saja boleh, karena rasa cinta itu yang menghidupi Bumi ini. Bayangkan jika seorang Ibu tidak mencintai anaknya, maka apa yang terjadi dengan sang Bayi ketika ia menangis dan meminta susu di malam hari ? kemudian beberapa saat kemdian sang ibu harus terbangun kembali mengurusi sang bayi yg  menangis lagi karena popoknya basah, dan terbangun kembali karena sang bayi ngambek minta dikeloni, jika bukan cinta maka sang ibu tidak rela membagi waktu tidurnya hanya untuk makhluk yang paling merepotkan yaitu Bayi. Ya, perasaan cinta itulah yang menghidupi berbagai macam hal di Bumi ini.

Kalau Cinta, So What ??
Kebanyakan dari kita ketika jatuh cinta kita tidak tahu 'So What-nya' itu apa. Kalau dia suka kamu, terus kenapa ? kalau kamu suka dia, lalu kenapa ? kalau kalian sama-sama suka, so what ?

5 Nasehat dari Bang Tere untuk kita agar memahami 'So What-nya' ketika jatuh cinta. Boleh jadi ini tidak sepaham dengan kalian, tidak apa saya hanya ingin berbagi tentang apa yang saya dapat, :)

1. kekuatan "Tidak Bilang"
"orang yang percaya bahwa 'dia' adalah jodohnya, maka boleh jadi Allah mendengarkan doanya".
meski kalian tidak mengatakannya kalau kalian cinta, percayalah suatu hari pada waktu yang tepat kalian akan layak bagi orang yang kalian cintai suatu saat nanti, percayalah kawan Allah mendengar doa kalian, teruslah memperbaiki diri. Kata Bang Tere "Pacaran itu buta, Menikah itu membuka mata kalian".

2.  Hakikat Menunggu
Menunggu itu bukan masalah sabar atau tidak sabar tapi bermanfaat atau tidak. Contoh Kasus: Bambang pergi ke Pasar bersama Ibunya, sang Ibu berkata kepada Bambang, "Nak, ibu akan masuk kedalam pasar kamu tunggulah disini selama 2 jam, persis pada menit ke 120, ibu akan keluar" , lalu apa yang dilakukan Bambang ? ada 3 skenario untuk kasus ini

  • Bambang menunggu 2 jam persis seperti apa yang disuruh ibunya tapi sepanjang 2 jam ia selalu mengeluhkan banyak hal mulai dari ingin bermain bersama teman, menonton TV, mengerjakan tugas dll. Bambang tetap menjalan perintah ibunya untuk menunggu selama 2 jam, tapi selama 2 jam ia menunggu ia hanya mendapatkan keluhannya saja.
  • Bambang menunggu 2 jam seperti apa yg disuruh ibunya, menunggu seperti pohon pisang, diam tidak melakukan apa-apa dan tidak mengeluh. Bambang melakukan perintah ibunya, tapi apa yg dia dapat ? Tidak ada  selain menunggu
  • Bambang menunggu 2 jam seperti apa yg disuruh ibunya, tapi selama 2 jam itu ia melakukan banyak hal. Ketika ia melihat nenek membawa barang berat ia bantu membawanya, ketika ia melihat tukang cendol ia bertanya bagaimana cara membuat cendol, dan lain sebagainya. Jadi, selama 2 jam ia menunggu apa yg ia dapat ? banyak hal berguna dan bermanfaat.
kawan, apa yang kalian pilih dari 3 skenario diatas ? semoga dalam masa menunggu kalian, banyak hal yang berguna dan bermanfaat yang kalian lakukan, sehingga masa menunggu itu menjadi penantian yang berkualitas.

3. Hakikat Berharap
Bukan hasil, kawan, tapi proses. Kita tidak pernah tahu kriteria jodoh yang baik & buruk, yang baik menurut kita belum tentu baik  buat yang lain karena semua orang berubah. Kita tidak bisa terlalu banyak berharap kepada manusia, maka berharaplah kepada Allah SWT.

4. Wisdom "Pergi"
Dengan pergi kita akan tahu apakah itu cinta sejati atau bukan. Perasaan itu seperti menggenggam pasir, semakin erat kau menggenggamnya makan akan semakin leapas pasir yang kau gengganm, tapi jika kau mengenggamnya dengan santai maka pasir itu akan tetap berada di genggaman kalian.

5. Hakikat Memiliki
"Kehilangan akan mengajarkan kita hakikat memiliki" . Kongkretnya ? milikilah pemhaman yang baik atas perasaan kita sendiri

Ini adalah 7 aturan Jatuh Cinta versi Bang Tere:


  1. Jatuh Cinta itu memulainya mudah, tapi menghentikannya susah. Oleh karena itu berhati-hatilah terhadap perasaan.
  2. Jatuh Cinta itu tidak pernah rumit hanya saja orangnya lah yang membuat jatuh cinta itu menjadi rumit.
  3. Cinta itu bisa redup dan padam, seperti Api Unggun. Kebanyakan dari anak muda terlalu banyak memberikan minyak pada api tapi lupa untuk menambahkan kayu bakar, sehingga ketika cinta itu sedang berapi-api lalu lupa untuk membut api yg besar itu untuk tetap menyala, sehingga menjadi cepat padam. Ada 3 fondasi dalam sebuah hubungan : Cinta, Komitmen, Kepercayaan. Bagaimana orang-orang yang sudah menikah berpuluh-puluh tahun bisa tetap bersama ? karena mereka tetap bisa memberi kayu bakar dan takaran minyak yang tepat pada api unggunya sehinga mereka bisa jatuh cinta berkali-kali kepada pasangan hidupnya.
  4. Cinta itu tidak kita kenyang dan produktif. Pacaran adalah kekuatan temporer yang dibuat oleh diri kita sendiri.
  5. Harus diuji bukan diterima apa adanya. Salah 2 nya diuji dengan jarak dan waktu.
  6. Cinta itu bukan Alat pembenaran diri. Jangan sampai membenarkan segala hal atas nama cinta sehingga membuat kalian merusak diri kalian sendiri (astagfirullah)
  7. Kita yang mengendalikan perasaan, bukan malah sebaliknya perasaan yang mengenadalikan kita.
Jika kita ingin tahu bagaimana cara memilih pasangan hidup yang baik cobalah tanya kepada ke2 orang tua kita bagaimana kisah cinta mereka. Saya sempat bertanya kepada mamah saya beberapa waktu yang lalu mengapa beliau memilih bapa saya sebagai pasangan hidupnya, mamah saya bilang, "waktu mamah muda dulu banyak yang naksir sama mamah, banyak yang lebih ganteng dan lebih modal nraktir mamah daripada Bapa, Bapa dulu nraktir mamah cmn makan Bakso, tapi kenapa mamah milih Bapa ? karena dari semuanya yg naksir sama mamah, Bapa lah yang agamanya yang paling bagus".

Semoga bermanfaat, kawan :)
Malaysia, apa yang terlintas di pikiran kalian ketika mendengar kata itu ? Sebuah negeri tetangga yang disebut dengan Negeri Jiran, dua menara kembar-nya yang terkenal, sebuah negera multiculture berbahasa melayu. lalu, bagaimana dengan Kesenian Aceh ? apa yang ada dipikiran kalian ketika mendengar kata itu ? aaahhh....aku tahu pasti selalu 'Saman' yang terlintas di pikiran kalian, baiklah bagaimana kalau sekarang aku beritahu tentang 'Ratoeh dan Rapaii' , pernahkah kalian mendengar sebelumnya ? Ratoeh dan Rapaii adalah Tari Tradisional yang berasal dari Kota Serambi Mekkah tersebut. Lalu, apa hubungan antara Malaysia dan Kesenian Aceh ? Jika kalian membaca postingan Blog saya beberapa waktu yang lalu saya menyebutkan bahwa saya bergabung dengan Rampoe UGM yaitu sebuah sanggar tari Aceh. Yup, pada Maret lalu tepatnya tanggal 26-31, alhamdulillah kami Rampoe UGM diberi kesempatan untuk mengikuti Festival Colour Of The World (FESCO) di Universiti Teknologi Petronas Malaysia.. Bagaimana perjalanan kami disana ?

Persiapan (FIB: Plataran Sastra, MEC, Margono)
Bukan Rampoe UGM namanya kalau tanpa persiapan. Ya, berbulan-bulan kami mempersiapkan untuk penampilan terbaik. Rapat setiap hari sabtu di plasa lantai 3, latihan, danus, sampai street performance di 0 KM kami jalani demi terselenggaranya imipian kami ini yaitu membawa nama harum Indonesia di mata dunia, memperkenalkan kesenian aceh ini di kancah internasional. orang bijak berkata nikmatilah prosesnya, oleh karena itu meski proses ini tidaklah mudah, kami tetap menikmatinya, meski dalam perjalanan ini badan terasa lelah, hati ini juga lelah (apaan sih :p), waktu, pikiran, materi, dan hal lain yang kami korbankan tidak terasa ketika dinikmati bersama orang-orang yang luar biasa di tim ini, dan dari persiapan ini lah rasa kebersamaan, kekeluargaan, dan kedekatan antar sesama terbangun.



rapat rutin feco
jahit payet buat topi

latihan di gsp

SP at 0 KM

Hari Keberangkatan

Rabu, 26 Maret 2014
29 orang yang terdiri dari 12 Penari Putra, 12 Penari Putri, 2 Syahi, 2 Official Team, dan 1 Fotografer berangkat dari Bandara Adi Sucipto Jogjakarta dengan Pesawat Tiger Air menuju Changi Airport Singapore, tempat transit kami sebelum menuju Malaysia.Bagi beberapa dari kami ini merupakan kali pertamanya menaiki pesawat, tenang....kami yang baru pertama kali ini gak norak kok cuman sedikit gugup. (hehehe). Pukul 18.00 WIB terbanglah pesawat kami menuju Singapore. Terimakasih teman-teman dari Rampoe UGM yang sudah mengantar kami di Bandara dalam Misi Diplomasi Budaya ini.

Nafisah dan Nuna yang ikut mengantar



setelah kurang lebih 2 jam perjalanan, mendaratlah pesawat kami di Bandara yang katanya terbaik di dunia. Ini merupakan pertama kalinya bagi saya dan mungkin beberapa teman lainnya berada di luar batas tertorial Indonesia. Kami akan bermalam di Changi untuk melanjutkan perjalanan kami esok pagi. eiitts... tenang meski transitnya lama tapi tetap tidak mati gaya berada di bandara satu-satunya di Singapura, ada berbagai macam fasilitas yang bisa kita manfaatkan secara cuma-cuma disini, diantaraya wifi, water tap untuk minum yang tersedia di beberapa titik di bandara, berbagai macam taman untuk foto-foto, TV dengan Big Screen, kursi pijat, game center, dan lain sebagainya. Saya dengan beberapa teman (Cory,Hanik,Afifah) mencicipi nasi kucing ala singapur di Changi (yaelah, jauh-jauh ke singapur makannya nasi kucing jg :p).

makan nasi kucing ala Singapore :p



Kamis, 27 Maret 2014
Kurang lebih pukul 10 waktu sana, pesawat kami terbang menuju Kuala Lumpur International Airport (KLIA) dan tiba disana kurang lebih pukul 12 siang. yap, akhirnya kami mendarat di negeri-nya Siti Nurhaliza. Setelah, menunggu tim lain dari UGM yaitu UKJGS yang berpartisipasi jg di FESCO kami ditemani oleh panitia FESCO berangkat menuju UTP, karena letak UTP yang berada di Perak yang jauh dengan KL oleh karena itu kami harus melalui perjalanan yang panjang lagi.
saya lupa sudah pukul berapa saat sampai di UTP, mungkin kisaran maghrib waktu setempat kami tiba disana. Setelah makan malam kami pun diantar menuju asrama masing-masing. Meski lelah yang kami rasakan tertutupi dengan rasa antusias kami menyabut kegiatan pertukaran budaya esok hari, bagaimnapun kami haru istirahat. :)

Jumat, 28 Maret 2014
Hari ini kami akan menampilkan hasil dari latihan kami berbulan-bulan, meski rasa kecewa karena berita pesawa Malaysia yang jatuh, meski rasa kecewa karena tidak tampil di panggung yang seharusnya tapi kami harus memberikan yang terbaik. Sebelum tampil, pada pagi harinya kami diajak berkelililng ke cancellar Hall UTP dan Perpustakaannya yang kereeeeeeeeennn gilaaaaaa...
Rampoe UGM at Cancellar Hall UTP

Perpustakaan UTP

setelah berkeliling, selesai sholat Jumat kami bersiap-siap dengan peralatan perang untuk tampil. Kostum yang akan kami kenakan merupakan kostum baru, jadi kami harus berusaha semaksimal mungkin agar terlihat cantik dan menawan di depan peserta FESCO lainnya. Alhamdulillah, penampilan kami berjalan lancar meskipun saya melakukan kesalahan di awal karena demam panggung (maaaf yaa rakaan :( .. )
Penampilan Tim Putri Rampoe
Ka Desti dan Ucup
Foto bersama peserta FESCO lainnya

Penampilan Tim Putra Rampoe



setelah penampilan dari peserta FESCO yang sangat-sangat luar biasa dan menyenangkan untuk ditonton, kami pun bersiap dianta menuju asrama kembali untuk bersiap ke acara berikutnya yaitu nongkrong di Ipoh Parade Shopping Mall. Pada umumnya Mall ini tidak berbeda dengan mall yang ada di Indonesia hanya bahasanya yang berbeda.

Sabtu, 29 Maret 2014
Perjalana pertukaran budaya ini terus berlanjut. Untuk semakin mengakarabkan diri dengan peserta FESCO lainnya kami di tempatkan di satu Bis bersama teman-teman dari Universiti Malaysia Sabang (UMS) agar bisa lebih kenal satu sama lain. Hari ini kami dijadwalkan untuk pergi ke Cameron Highland, apa itu Cameron Highland ? ssingkatnya adalah Lembang/Malang nya Perak lah. :p . Disana kami mengungjungi peternakan lebah dan membeli sedikit oleh-oleh di pasar yang saya lupa namanya. Saya juga mencicipi Nasi Kerabu disana.
Di Cameron Highland

Nasi Kerabu
Teh Tarik

setelah lelah berjalan-jalan dan menikmati pemandangan Cameron Highland, malam harinya kami ke Universiti Pendidikan Sultan Idris untuk menonto monodrama. Meskipun dialognya menggunakan bahasa melayu yang saya tidak mengerti artinya namun ekspresi dari para pemainnya yang keren banget membantu saya dan teman-teman menikmati penampilan mereka.
Rampoe UGM at UPSI Malaysia

Monodrama: Kopi Pangku
 Minggu, 30 Maret 2014
Hari terakhir kami di Perak, subuh-subuh sekali kami sudah bersiap untuk meninggalkan asrama UTP dan menuju KL. Beberapa rombongan lain dari Indonesia memilih untu tetap tinggal di Perak dan melanjutkan perjalan mereka ke Pulau Lumut. Perjalanan Perak-KL yang memakan waktu sangat panjang ini membnatu saya dan beberapa teman saya untuk berisitirahat karena semalam setelah pulang dari IPSI kami tidak tidur, di salah satu rest area kami berhenti untuk makan pagi dan sepanjang saya berada di Malaysia Teh tarik yang saya minum di rest area itulah yang paling enak menurut saya. Setelah Bus yang kami naiki muter-muter karena banyak jalan yang ditutup karena  ada pertandingan F1 di Sentul akhirnya siang hari pukul berapa saya lupa, kami sampai di Hotel tempat kami akan menginap di KL yaitu Hotel Melati di China Town. Setelah istirahat sekitar 1 jam, beberapa dari kami bersiap untuk pemotretan produk sponsor dan beberapa dari kami berbelanja oleh-oleh di Pasar Seni. Pasar Seni ini menurut saya seperti Pasar Barunya Jakarta, disana saya dan teman-teman membeli cokelat yg kami peroleh dengan murah hasil dari patungan (maklum mahasiswa :p) dan beberapa pernak-pernik lainnya. Menjelang sore, setelah selesai dengan beberapa urusan kami menuju ke sebuah tempat yang menjadi icon Malaysia yaitu twin tower, kami naik GO KL yang gratis dan berfasilitas free wifi, meski diguyur hujan, insya allah semangat kami tidak akan luntur (prreettt).
GO KL

ida & afifah
Rampoe UGM at twin tower
Karena waktu yang kami miliki disana terbatas jadi kami tidak sempat masuk ke dalam twin tower, kami kembali menuju Hotel menggunakan monorail dengan harga yang saya lupa berapa (hehe). Monorail ini sudah sangat modern sekali menurut saya, semoga Indonesia juga punya transportasi yang lebih baik lagi (amiinn). Malam sebelum kepulangan kami, ini waktu bebas, beberapa dari kami memutuskan untuk ke pasar seni membeli oleh-oleh dan beberapa memutuskan untuk berisitirahat di Hotel. Disana saya juga mencicipi KFC ala sana sebagian besar menunya hampir sama yaitu Fried Chicken, Soft Drink dan Hamburger yang membedakan adalah menu nasi disana hanya ada nasi lemak dan variasi saus dan rasanya yang berbeda. Malam terakhir kami di Malaysia, rasa rindu terhadap tanah air, dataran Jogja, kasur di kos sendiri, rasa nasi di burjo, mulai terbayang.

Senin, 31 Maret 2014
Subuh hari, kami sudah check out dari Hotel dan menuju Bandara, menggunakan taksi dengan harga 100 RM dari China Town ke KLIA. Kami pulang dengan pesawat Air Asia , pukul 10 waktu sana pesawat yang kami naiki-pun terbang menuju Indonesia. 2 jam kemudian kamipun mendarat di Bandara Adi Sucipto. Selamat datang kembali rakan di kota yang romantis di setiap sudutnya kata pa Anies Baswedan. :)
Rampoe UGM di Bandara Adi Sucipto


Sungguh pengalaman ini luar biasa dan tidak akan terlupakan. Meski rasa kecewa dan sedih ada, tapi kebersamaan ini lebih patut dikenang daripada rasa kecewa dan sedih itu sendiri. Percayalah rakan tidak ada usaha yang sia-sia. Terimakasih Rabb sudah memberikan kami kemudahan serta kelancaran selama kami menjalani misi diplomasi budaya kami, terimakasih rabb sudah memberi kami kesempatan, terimakasih rakan sudah memberiku kesempatan dan pengalaman yang luar biasa ini. Semoga kita masih diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk berpetualangan memperkenalkan tari aceh ini di tempat lain yang lebih luar biasa. :)




link-link yang terkait rampoe ugm dalam keberangkatan ke FESCO Malaysia:
http://www.youtube.com/watch?v=5JBylzjA6PQ&feature=youtu.be (video)
http://kr.co.id/read/211167/rampoe-ugm-lawatan-ke-khazanah-anak-seni.kr
http://kr.co.id/read/211165/rampoe-ugm-warnai-panggung-internasional-di-malaysia.kr
http://www.balairungpress.com/2014/04/keberangkatan-tim-rampoe-ugm-dalam-festival-colour-of-the-world/
http://www.youtube.com/watch?v=XpjQydUOe6w (video)
http://www.youtube.com/watch?v=Ds02n53o5Ks (video)
Aku sedang rindu, rindu sekali dengan seseorang, seseorang yang sudah pergi jauh, jauh sekali, seseorang yang aku sebut kakak satu susu. Hampir 5 tahun sudah ia pergi dan tak akan pernah kembali, ia pergi ke tempat yang lebih baik. Sedari bayi kami sudah bersama, ia sudah seperti kakak kedua ku, rumah kami selalu bersamping-sampingan, jarak umurku dengannya hanya terpaut satu tahun, kami tumbuh bersama-sama. Aku ingat sekali ia yang mengajariku bermain bola voli sehingga aku bisa masuk tim voli sekolahku untuk bertanding waktu SMP, ia adalah spiker terbaik di sekolahnya, kami bermain voli bersama hampir setiap sore di halaman masjid depan rumah, memanggilku dari bawah tangga dengan kode tangan digerakan sepert passing bawah bola voly, ketika kami mulai bosan bermain voly biasanya kami berjalan seperti paskibraka yang akan mengibarkan bendera merah putih like an idiot, atau lompat-lompatan setinggi mungkin melebihi genteng warung depan rumah. Aku pun ingat setiap kali ia menjahili aku, adikku, dan kakaku dengan menaruh sapu dan tongkat pel di depan pintu kamar mandi sehingga ketika kami membukanya sapu dan pelannya akan jatuh, bercandaan itu sangat klasik, ia sering sekali melakukannya. Aku juga masih ingat betapa sering kami dimarahi oleh orang tuaku dan orang tuanya karena bermain air saat menjelang maghrib bikin basah jemuran yang sudah kering. Aku juga sangat ingat ia dan kakaku sering sekali mematikan lampu kamar mandi ketika aku sedang buang air, tertawa senang mendengar aku teriak ketakutan. Aaahh~~ begitu banyak memori tentangnya dan tak bisa aku tulis disini.

 Ia orang yang sehat, rajin olahraga dan anak yang sangat aktif di berbagai kegiatan sekolahnya. Ia orang yang sangat menuruti perintah orang tuanya, sekali saja orang tuanya menriaki namanya  NUHIIIYAAARR ! ia segera berlari menemui orang tuanya, ia adalah orang yang sangat sederhana. Namun, seseuatu buruk terjadi padanya di tahun 2008, ia jatuh sakit setelah beberapa minggu ia menjadi penarik bendera merah putih pada saat upacara 17 Agustus di sekolahnya. Ia sempat mengeluh cape dan minta diurut, beberapa kali berganti tukang urut. Entahlah, dia tidak bisa seperti dulu lagi. Ia tidak bisa berjalan dan berdiri  tegap seperti biasanya. Pernah suatu hari dia memaksakan diri untuk bermain voly bersamaku seperti biasanya, ia bilang ia sudah mendingan, tapi....belum lima menit kami bermain ia jongkok dan memegangi kepalanya, aku tahu dia menahan sakit, tapi ia mencoba berdiri lagi dan bermain tapi baru beberapa pukulan ia jongkok lagi dan memegangi kepalanya, "gak usah dipaksain kalo sakit, jang", kataku.

Hari demi hari, keadaannya semakin bertambah buruk, berbagai macam pengobatan alernatif dicoba tapi tetap tidak ada tanda-tanda ia akan sembuh, keadaanya semakin buruk, ia bahkan sudah tidak bisa berdiri, ia kini menggunakan kursi roda dan juga lebih sering berbaring di kasurnya. Aku ingat sekali ketika malam tahun baru ia memohon kepada ibunya untuk diijinkan pergi ke acara bakar-bakar di rumah salah satu teman kami yang jaraknya hanya terpaut 3 rumah dari rumah kami, tapi melihat keadaanya yg duduk di kursi roda sepertinya sang ibu pun tidak memberi ijin. Aku pun juga ingat ketika aku dan adikku sedang bermain bola voly, ia hanya bisa melihat dari kursi roda, memintaku untuk mencoba memberika satu passing ke arahnya. Semakin hari keadaanya semakin buruk, namun setiap kali ada sesseorng yang bertanya mengenai keadaanya, ia selalu berkata kalau dia sudah mendingan, mencoba memberikan semangat kepada dirinya sendiri bahwa suatu hari dia akan sembuh. Tapi, hei bagaimana kamu sebut itu mendingan jikan memegang sendok saja tanganmu gemetar. Ia belum pernah dibawa ke rumah sakit pada saat itu karena ia takut dengan jarum suntik, tapi melihat keadaanya yang seperti itu akhirnya ia pun tetap di bawa ke rumah sakit.

Dokter bilang ia terkena kelenjar getah bening, kalau aku tidak salah ingat ada saraf yang kejepit. Aku ingat ketika aku menjenguknya di RS, aku menyuapinya melon, ia berkata "jadi gak enak disuapin ida, ntar pacarnya marah lagi", "yaelah jang kayak sama siapa aja", kataku. Aku juga masih ingat ketika ia melakukan operasi pengangkatan kelenjar getah bening nya yang pertama, ekspresi mukanya yang ketakutan. Setelah operasi dia berkata "makasih ya da udah mau nungguin" , "santai aja kali jang", kataku. Tapi itu hanya operasi kecil, dokter hanya mengangkat getah beninngya yang kecil. Beberapa kali ia bulak-balik di bawa ke rumah saikit, seminggu di rawat lalu di bawa pulang, beberapa minggu kemudia di rawat di rumah sakit. Terus saja begitu, sampai-sampai ia sudah bisa bilang "ujang udah gak takut lagi sama suntikan sekarang da", ia juga melakukan beberapa operasi namun tetap tidak ada perubahan yang signifikan.

Satu hari sebelum ulang tahunnya, aku menjengguknya di rumah sakit, pada saat itu aku bertanya padanya "ciee, bentar lagi ulang tahun, mau kado apa jang ?" , lalu ibunya menjawab "yaah da ujangnya aja sekarang gak bisa ngapa-ngapain", ia hanya tertawa kecil. Saat itu ia bahkan sudah sangat sulit untuk bicara. 

Satu bulan setelah ulang tahunnya, keadaanya sudah sangat kritis, saudara-saudara jauhnya sudah dihubungi untuk segera datang. Aku ingat saat itu aku tidak bisa menemaninya dalam keadaan kritisnya, orang tuaku dan beberapa tetangga lain pergi ke rumah sakit, memberikan doa terbaik untuknya. Aku hanya bisa berdoa di rumah cemas menunggu kabarnya. Menjelang tengah malam, kabar yang sangat tidak ingin aku dengar itu datang, ia telah dipanggil oleh yang maha kuasa. ia pergi ke tempat yang sangat jauh untuk selamanya. Ketika Bapa-ku membcakan yasin disaat kritisnya, ia menangis. Ia tahu bahwa dirinya akan kembali kepada sang pemilik kehidupan.

Dear (Alm) Nurhiyar Nurzain atau aku biasa memanggilnya Ujang, ketika aku melihat wajah pucatmu dikelilingi oleh orang-orang yang membacakan yasiin untukmu, aku tidak percaya itu kamu, wajah pucat itu wajah ujang. Entah, seberapa sembap mata ini Engkau begitu cepat dipanggil oleh-Nya. Jang, Allah pasti sayang banget sama Ujang. Jang, ida selalu berdoa buat Ujang. Bagaimanapun kita yang ada di bumi ini pasti akan kembli pada-Nya, semua kehidupan ini adalah titipin, begitu juga ruh ini. Ya Allah ampunilah segala dosanya, terimalah amal perbuatannya, hindarkan ia dari siksa kubur dan bukankalah pintu surga untuknya, berikanlah ia surga terbaikmu, ya allah. Amiin yaa rabbal alamin.

Selamat tinggal kakak satu susu, pelatih, dan sahabat terbaik. Jang, Ujang selalu di hati ida, ina, aa apit, dan yang lainnya. Semoga kita dipertemuka kembali di kehidupan abadi nanti, di surganya. amiin. :')

Nurhiyar Nurzain (Ujang) 12-06-1993 ___ 12-07-2009
Perjalanan saya ke Bromo bersama teman saya (Betty) akhirnya terjadi juga. Trip yang saya dan teman saya sudah rencanakan sejak beberapa bulan yang lalu hampir saja batal karena saya yang galau memilih untuk tetap melanjutkan perjalanan yang kurang persiapan itu atau mengikuti rapat tim tari saya yang mendadak dan yang katanya penting itu dan ternyata memang penting, tapi bagaimanapun saya harus mendahulukan rencana yang terlebih dahulu direncanakan. Maka Jumaat Malam 10 Januari 2014 berangkatlah saya dan teman ke terminal Giwangan Jogjakarta, rencana perjalanan kami ke Bromo naik Bus alasannya :

  1. lebih murah
  2. jadwal kereta yang murah ke probolinggo rata2 nyampenya sore, kalau kesorean biasanya gk ada bisson (alat transpotasi ke bromo)
rencana kami berangkat ke giwangan naik trans jogja dari depan kopma UGM pukul 8 tapi karena saya yang telat datang (saya datanga jam 8.30) jadilah trans jogja terakhir arah giwangan sudah lewat, dengan begitu hanya ada 2 pilihan naik taksi atau ojek, maksud hati biar hemat naik TJ yang hanya bayar 3.000 tapi malah harus bayar 25.000 untuk naik ojek. Sesampainya di terminal pukul 9,kami naik Bus arah Surabaya dengan tarif 47.000 , menggunakan bus malam membuat saya dan teman merasa perjalanan menuju surabaya terasa lebih cepat karena sepanjang perjalanan kami tidur (hehehe), kurang lebih pukul 5 subuh kami sampai di Surabaya, kami memutuskan untuk istirahat sebentar sambil makan soto ayam di terminal seharga 7.500, setelah perut terisi kami langsung menaiki bus arah Probolinggo ongkosnya 16.000, 2 jam kemudian sampai di Probolinggo, ada 2 pilihan transportasi buat ke Bromo naik ojek yang ongkosnya 100rb atau bisson yang ongkosnya 30.000, yaa..saya pasti pilih bisson lah yang jauh lebih murah walaupun harus nunggu penumpang lainnya karena kapasitas bissonya itu 15 orang dan sang supir gak mau berangkat kalau belum 15 orang, sudah ada 2 rombongan lain yang sudah datang jadi kami harus menunggu beberapa penumpang lainnya. Satu jam berlalu, sudah ada 10 orang, bisson akan berangkat jika kapasitas 15 orang sudah terpenuhi, namun 2 rombongan sebelumnya yang sudah menunggu sejak pagi-pagi sekali tidak sabar ingin berangkat dan mendesak sang supir untuk segera berangkat, jadilah kami harus menambah biaya bisson yang harusnya 30.000 menjadi 45.000 karena kapasitas 15 orang yang tidak terpenuhi.
pasir berbisik

beti dan awan

Perjalanan dari terminal Probolinggo ke Bromo memakan waktu sekitar 1 jam, pukul 10 lebih kami sampai di Bromo, salah satu rombongan bisson menawarkan kami untuk gabung bersama menyewa homestay biar lebih murah, yaa...kami sih senang-senang aja di ajak gabung (hehehe). Sewa home stay untuk satu hari satu malam 350.000 dibagi 8 orang jadi perorangnya kena +/- 43.000. Setelah istirahat sejenak, saya dan teman saya memutuskan untuk pergi ke bromo atas pukul 2 siang dengan jalan kaki dari home stay, memerlukan waktu satu setengah jam untuk sampai sana, salah satu rombongan yang satu home stay dengan kami pergi menggunakan ojek untuk bisa sampai bromo dengan harga 30.000, saya dan teman ditawarin ojek dengan harga 20.000 itupun setelah beberapa kali penolakan, tapi kami tetap memilih jalan kaki biar lebih berasa jalan-jalan nya (alesan, padahal mah budget terbatas), daripada 20.000 buat ojek mending buat makan itu sih sebenarnya alasan saya dan teman yang memilih untuk jalan kaki. Sesampainya di tempat tujuan saya seperti merasa berada di salah satu adegan film kesukaan saya Lord Of The Rings kalau liat padang pasirnya sekilas seperti di Mordor trus kalau liat perbukitan yang mengililinginya seperti berada di daerah kerajaan Rohan dan Gondor. Aaahh.... ini bukan New Zealand tapi ini Bromo ! yang gak kalah kerennya. Setelah puas menikmati pemandangan dan foto-foto di daerah bromo kamipun kembali ke homestay dengan jalan kaki lagi. Pukul 5.30 kami sampai di homestay sebelum merebahkan kaki yang pegel setelah berjalan-jalan kami memutuskan untuk mengisi perut yang dari tadi siang hanya diisi oleh roti dan chiki, kami makan nasi rames lauk yang sudah dingin dengan menu : nasi + tahu + tempe + sayur seharga 8.000  dan teh anget 3.000 di warung sebelah home stay, di warung inilah kami berkenalan dengan Rebecca, bule asal Belanda yang sedang berliburan di Indonesia dan suka banget sama nasi goreng & gado-gado.

tangga menuju kawah
me

background nya bukit batok
 Malam semakin larut, salah satu rombongan satu home stay kami yang beranggotakan 2 pria dan 1 wanita menawarkan patungan menyewa jeep untuk melihat sunrise dengan harga 100rbu perorang, tapi....karena kami ingat budget yang sangat ketat kami pun menolak dan memilih untuk jalan kaki ke pananjakan 2, ternyata rombongan lain yang beranggotakan 3 pria pun memilih untuk jalan kaki melihat sunrise ke pananjakan 2. Kami pun janjian berangkat bareng pukul 1 malem yang pada akhirnya ngaret menjadi pukul 2. Cuaca dingin gunung Bromo dan hawa ngantuk tidak menyulutkan niat kami untuk berjalan kaki melihat sunrise, jalanan yang gelap karena tidak ada lampu jalan bukan halangan karena jalananya sudah beraspal membuat perjalanan kami menuju pananjakan 2 yang di dominasi oleh tanjakan menjadi lebih mudah ditambah lagi dengan pemandagan langit yang begitu indah dihiasi bintang-bintang, saya tidak pernah melihat bintang sebanyak ini, gak ada yang bisa nandingi melihat bintang di bromo dengan polusi cahaya yang sangaaaat sedikit. Pukul 4 pagi kami sampai di Pananjakan 2, tempat yang paling bagus untuk melihat sunrise bagi saya, karena sudah terlalu cape jalan 2 jam sehingga sudah males untuk naik lagi sampai ke pananjakan 1. Meskipun pada saat itu musim hujan, tapi kami bersyukur karena 2 hari itu hujan tidak turun sehingga kami tidak melewatkan momen yang paling penting dari perjalanan ini. Pukul 5 pagi pananjakan 2 sudah semakin ramai oleh wisatawan. Saya sudah tidak ingat lagi pukul berapa matahari mulai terbit karena sibuk memotret keindahan sunrise di bromo, terlihat jelas langit yang awalnya gelap perlahan-lahan berubah warna menjadi oranye kebiru-kebiruan, kabut tebal melapisi desa-desa yang berada di bawah seperti berada di atas awan, dari atas terlihat gunung semeru nan jauh disana, pemandangan ini seperti berada di dalam lukisan, sulit untuk mengungkapkan betapa indahnya pemandangan bromo di pagi hari, kalian harus merasakan indahnya dengan mata dan kepala kalian sendiri. :D

me n beti
sunrise in bromo


bety
me

bromo di pagi hari
Pukul 7, walaupun masih ingin berada disana menikmati pemadangan bromo tapi kami harus turun ke homestay agar tidak tertinggal bisson yang akan membawa kami kembali ke terminal probolinggo, tetapi setelah sampai di homestay kami diberitahu bahwa bisson akan berangkat pukul 10 pagi, yasudahlah kami mengisi perut dulu yang sudah meronta-ronta minta diberi makan, kami membeli Indomie Soto + satu piring Nasi yang dibagi 2 ditotal harganya jadi 7.500. Pukul 10 kami menaiki bisson yang lebih penuh dibangikan hari kemarin karena ada tambahan jumlah penumpang yang didominasi oleh para bule. 1 jam perjalanan sampailah kami di terminal probolinggo, setelah membayar 30.000 ke sang supir berpisahlah kami dengan 2 rombongan lain yang menjadi teman perjalan kami di bromo. Lalu, saya dan teman menaiki bus arah Surabaya dengan ongkos yang lebih mahal 1.000 jadi 17.000, 2 jam perjalanan sampailah kami di terminal surabaya, sebelum menaiki bus arah jogja saya membeli roti dan minum (roti = 5.000, aqua botol = 2.500) sebagai pengganjal perut kalau laper mengingat masih ada +/- 8 jam lagi yang harus saya tempuh untuk sampai kosan. Pukul 1 siang, saya dan teman menaiki bus arah jogja, di perjalanan dari surabaya ke jogja saya berkenalan dengan mahasiswi psikolgi pascasarjana Uniair yang juga berprofesi sebagai guru agama, beliau banyak bercerita tentang moral remaja saat ini yang semakin mengkhwatirkan, alhamdulillah punya kenalan baru, ini salah satu hal yang menarik dari sebuah perjalanan bisa bertemu banyak orang. :D

Setelah teman saya turun di Kediri dan kenalan saya turun di Jember, ada penumpang perempuan yang duduk disamping saya malu-malu bertanya, ia meminjam hape saya untuk mencoba menghubungi ibunya karena hapenya hilang, ini bukan penipuan karena hapenya emang ilang dan ia juga bukan pencopet, perempuan itu orang baik kok sampai-sampai ia turun di kota tujuannya  Madiun, ibunya mencoba terus menelpon saya sampai 15 kali pengen mengucapin terimakasih (tau pengen ngucapin terimakasih karena akhirnya ibunya sms)  tapi gak keangkat karena saya sedang tidur. Perjalanan pulang ini ternyata lebih lama, saya perkirakan pukul 10 malam saya sudah sampai kosan tapi pukul 10 saya masih di Solo. Pukul 11, akhirnya saya sampai di terminal giwangan Jogja, naik ojek sampai kosan bayar 30.000. Akhirnya pukul 11.30 malam sampai kosan.
aahh... perjalanan ini menyenangkan. Padang Pasir, Gunung Batok, Sunrise, Bromo = Indah. Bromo lah yang menjadi awal bagi saya untuk memulai perjalan-perjalan lain yang lebih menyenangkan dan tak akan pernah di lupakan. Akan ada banyak pelajaran yang akan saya dapat di setiap perjalanan yang akan saya lakukan. Semoga mimpi ini menjadi kenyataan. Menjadi seorang Traveller. Amiiin.



Budget Bromo 2 hari 1 malem via Bus (jogja - Bromo) :
Ongkos Bus Jogja - Surabaya : 47.000
Budget Bromo 2 hari 1 malem via Bus (jogja - Bromo) :
Ongkos Bus Jogja - Surabaya : 47.000
Makan Soto Ayama : 7.500
Ongkos Bus Surabaya - Probolinggo : 16.000
Bisson : 45.000
Penginapan : 43.000
Makan Nasi Rames : 8.000
Teh Anget : 3.000
Makan Indomies Nasi : 7.500
Bisson : 30.000
Bus Probolinggo - Surabaya : 17.000
Jajan : 7.500
Bus Surabaya - Jogja : 47.000
Ojeg : 30.000
Total : 333.500
Langganan: Postingan ( Atom )

ABOUT AUTHOR

Hi! This is Idadong! If you find something interesing article, please feel free to share it! Enjoy reading my story! You also can find me on Instagram @idadong.

LATEST POSTS

  • Jalan-Jalan ke Bromo
    Perjalanan saya ke Bromo bersama teman saya (Betty) akhirnya terjadi juga. Trip yang saya dan teman saya sudah rencanakan sejak beberapa b...
  • Ada apa aja ?
    oke, di entri yang satu ini gue kasih tau ada apa aja sih di blog gue ini.. well, gue itu hanya seorang pelajar SMK yang sedang menumbuhkan...
  • Surga di Indonesia Timur : Labuan Bajo
    Labuan bajo merupakan sebuah kota yang terletak di pulau Nusa Tenggara Timur. Terkenal dengan destinasi wisata Taman Nasional ...

Blog Archive

  • ►  2018 (1)
    • ►  Juli (1)
  • ►  2016 (1)
    • ►  November (1)
  • ►  2015 (10)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  September (4)
    • ►  Maret (1)
  • ▼  2014 (8)
    • ▼  Desember (1)
      • Tuan Lerner Anda Tidak Sendiri
    • ►  Agustus (1)
      • 1 Tahun Yacaranda
    • ►  Juni (2)
      • Shoushi Koureika
      • Kutipan Novel "Ayahku (Bukan) Pembohong"
    • ►  Mei (2)
      • Nasihat dan Aturan tentang Cinta dari Bang Tere
      • Rampoe UGM Dalam Misi Diplomasi Budaya di FESCO M...
    • ►  Februari (1)
      • Cerita tentang kakak satu susu :')
    • ►  Januari (1)
      • Jalan-Jalan ke Bromo
  • ►  2013 (8)
    • ►  September (3)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2012 (9)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2009 (3)
    • ►  Desember (3)
Diberdayakan oleh Blogger.

About

Copyright 2014 Just Go My Way !.
Designed by OddThemes