Tuan Lerner Anda Tidak Sendiri

Belajar bahasa asing memang asyik. Sudah 3 semester saya mempelajari bahasanya para samurai ini. Sulitnya minta ampun, bagaimanalah kata kerja punya banyak bentuk, bentuk "te (て)". bentuk kebisaan "kanou (可能)", bentuk pasif "Ukemi (受身)", bentuk hormat "Sonkei (尊敬)" , dan bentuk-bentuk lainnya. Biasanya bicara dengam pola S-P-O-K ketika belajara bahasa ini harus sudah terbiasa dengan pola S-K-O-P. Sulitnya membaca dan menulis kanji; cara baca cina, cara baca jepang, kanji yang berdiri tunggal berbeda cara bacanya dengan kanji yang mempunyai teman disampingnya.Tapi..tapi...tapi... di situlah asiknya belajar bahasa jepang, entah lah, hal-hal diatas menyenangkan saja buat saya, meskipun saya sering bingung dengan banyaknya kata yang memilki bunyi dan huruf hiragana yang sama tapi berbeda arti, ketika saya bertanya apa bedanya, ada yang bilang tergantung konteks kalimat atau jawaban yang paling sering saya dengar beda kanji. Belum lagi partikel-partikel yang sering banget bikin bingung. Bahasa Jepang sendiri termasuk kategori bahasa yang sulit dipelajari, bukan hanya menurut saya saja, menurut banyak orang juga begitu. Mungkin inilah salah satu penyebab "salah paham" yang terjadi dan terkadang lucu. Contohnya? lihat kedua kasus dibawah ini.

  •  Dalam buku Nihongo notes karya Osamu Mizutani dan Nobuko Mizutani yang saya pinjam di perpus Prodi Bahasa Jepang. Tuan Lerner merupakan salah satu karyawan asing di salah satu perusahaan di Jepang. Pada suatu hari temannya tuan Lerner yaitu tuan Tanaka memperkenalkan adiknya yaitu nyonya Michiko yang merupakan ibu rumah tangga. Di sela-sela percakapan mereka tuan Lerner berkata kepada nyonya Michiko "日本の囚人はあまり手伝いませんからね。(nihon no shuujin wa amari tetsudaimasen kara ne)" yang artinya 'karena tahanan orang jepang tidak begitu banyak membantu ya', nyonya Michiko dan tuan Tanaka terlihat bingung dengan apa yang dikatakan oleh tuan Lerner, setelah beberapa saat kemudian tuan Tanaka baru sadar bahwa tuan Lerner salah mengucapkan antara "shuujin dan shujin". Shuujin yang dikatakan oleh tuan Lerner itu artinya 'tahanan' sedangkan  maksudnya tuan lerner adalah 'suami'.
    Shuujin (囚人):Tahanan
    Shujin(主人):Suami
    Lihat kan? bagaimana perbedaan satu huruf  'u' memiliki arti yang sangaaaaat jauuuhh berbeda, kalau pengucapan kita salah sedikit saja orang jepang pasti bingung dengan apa yang kita bicarakan.
  • Contoh kasus kedua yaitu berasal dari pengalaman pribadi teman saya yaitu Defi. Jadi begini ceritanya, awalnya teman saya memperlihatkan foto keluarganya kepada teman orang jepang yang bernama Yurie. Maksud hati ingin memperkenalkan anggota keluarganya dengan mengatakan "私は二人弟さんがいます(Watashi wa futari otoutosan ga imasu)” yang artinya saya mempunyai dua adik laki-laki tapi Defi malah mengatakan  "私は二人お父さんがいます (watashi wa futari otousan ga imasu)” yang artinya saya punya dua ayah. Yurie yang merupakan orang jepang aslipun bingung dan bertanya lagi kepada Defi "kok bisa?", Defi yang masih belum menyadari kesalahan dalam kalimatnya dengan penuh percaya diri dia berkata "it's miracle" , dengan gerakan tangan seperti spongebob mengatakan "imajinasi". Sempat bingung beberapa saat dengan kalimat defi, yurie akhirnya menemukan maksud yang ingin disampaikan defi pun tertawa terbahak-terbahak, pihak yang bingung pun berubah menjadi defi, apanya yang lucu dengan mengatakan kalimat itu, pikirnya.
    Bukan hanya yurie yang tertawa terbahak-bahak, saya dan teman yang lain pun tertawa terbahak-bahak ketika diceritakan. :))
Yaah, begitulah namanya juga belajar bahasa asing, hal-hal seperti kedua contoh diatas pasti sering ditemukan. Salah itu hal yang sangat wajar. Seperti apa yang dikatakan oleh seseorang di lang-8.com "The hardest part for me about learning a foreign language is the fear of messing up, but mistakes help you learn" . Semangat! :D

Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible

0 komentar:

Posting Komentar